AFTECH Sebut Literasi Keuangan Digital Capai 65,43%

Jakarta, bisabasi.id – Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) berkolaborasi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Asosiasi Fintech Syariah Indonesia serta Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia menyelenggarakan Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 (IFSE). Penyelenggaraan IFSE 2024 ini mengangkat tema “Mendorong Inklusi dan Kesadaran Keuangan Digital untuk Masa Depan Indonesia”.

Salah satu sorotan utama pada hari pertama IFSE 2024 adalah peluncuran Whitepaper berjudul “Revolutionizing Financial Planning: Digital Financial Planner Business Models Unleashed”, disusun oleh AFTECH bersama iDNA Solutions dan didukung oleh The Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF). Whitepaper ini mengidentifikasi peluang besar di sektor perencanaan keuangan digital (Digital Financial Planning Business/DFPB) Indonesia dengan proyeksi potensi pasar lebih dari US$450 miliar.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar mengatakan, pengembangan berbasis inovasi, berbasis keuangan digital dan berbasis teknologi adalah masa depan dari pengembangan sektor keuangan Indonesia yang sangat diuntungkan karena berada dalam satu pengaturan dan pengawasan oleh OJK.

“Kita berada dalam satu perangkat, dalam satu organisasi, regulator, pemangku kebijakan, dan mengatur maupun melakukan pengawasan yang selalu berbasis kepada keutamaan pengelolaan risiko (risk management), tata kelola yang baik (good governance), dan kepatuhan (compliance). Itu adalah basis dari pengaturan penyusunan kebijakan dan pengawasan yang memang menjawab dan bisa melihat secara lengkap, demi kepentingan masyarakat. Ini yang menjadikan pengembangan fintech di Indonesia ke depan berbeda dengan yang lain,” kata Mahendra. (15/11).

Ketua Umum Aftech Pandu Sjahrir menyampaikan bahwa, Indonesia Fintech Summit & Expo 2024 adalah momentum bagi ekosistem keuangan digital Indonesia untuk memperkuat literasi dan inklusi. Sementara, berdasarkan data dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan OJK mencatat literasi keuangan digital mencapai 65,43%.

Melalui IFSE 2024, masyarakat didorong untuk menggunakan platform keuangan digital yang aman dan menjauhi risiko investasi bodong serta pinjaman online ilegal.

“Dengan meningkatnya pemahaman dan penggunaan platform digital yang aman, kita dapat memastikan masyarakat Indonesia siap menghadapi tantangan ekonomi digital yang terus berkembang,” ujarnya.

Scroll to Top